Minggu, 25 November 2007

Teknologi Jaringan 3

Routing

Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

Untuk dapat me"routing" segala sesuatu, Router, atau segala sesuatu yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :

  1. Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
  2. Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
  3. Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
  4. Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
  5. Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.

Tabel Routing

Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing .

Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.

Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :

Manual oleh "network administrator"

Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam jaringan.

Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di badan router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.

  • Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Untuk bisa me-routing, sebuah router harus tahu alamat tujuan, alamat asal/source, rute awal yang mungkin, dan path/jalur terbaik.
  • Informasi routing adalah router mempelajari, baik statik maupun dinamik, kemudian informasi tersebut ditempatkan dalam routing tabelnya.
  • Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
  • Untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik, masukkan perintah "ip route" dengan diikuti parameter: network, mask, address/alamat, interface, dan jarak/distance.
  • "Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

Proses Routing IP

Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host_A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut). Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN lokal. Penting untuk memahami bahwa Host_A, agar dapat berkomunikasi dengan Host_B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC dari default gateway di jaringan lokal.

Routing Statis

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:

  1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
  2. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  3. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:

  1. Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
  2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
  3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

Routing Dinamis

Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan

Routed dan Routing Protocol

Protocol tidak lain deskripsi formal dari set atau rule-rule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.

Routed protocol

Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network. Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.

Routing protocol

Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-router. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP

  • RIP Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
  • OSPF Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
  • EIGRP Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol—merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
BGP Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.

Tabel Routing A

§ 192.168.1.0/24 Direct

§ 192.168.6.0/24 Direct

§ 192.168.7.0/24 Direct

§ 192.168.2.0/24 via 192.168.7.2/24

§ 192.168.3.0/24 via 192.168.7.2/24

§ 192.168.4.0/24 via 192.168.7.2/24

§ 192.168.5.0/24 via 192.168.6.2/24

§ 192.168.8.0/24 via 192.168.7.2/24

§ 192.168.9.0/24 via 192.168.7.2/24

Tabel Routing B

  • 192.168.2.0/24 Direct
  • 192.168.8.0/24 Direct
  • 192.168.1.0/24 via 192.168.8.2/24
  • 192.168.3.0/24 via 192.168.8.2/24
  • 192.168.4.0/24 via 192.168.8.2/24
  • 192.168.5.0/24 via 192.168.8.2/24
  • 192.168.6.0/24 via 192.168.8.2/24
  • 192.168.7.0/24 via 192.168.8.2/24

Tabel Routing C

  • 192.168.4.0/24 Direct
  • 192.168.7.0/24 Direct
  • 192.168.8.0/24 Direct
  • 192.168.9.0/24 Direct
  • 192.168.1.0/24 via 192.168.7.1/24
  • 192.168.2.0/24 via 192.168.8.1/24
  • 192.168.3.0/24 via 192.168.9.1/24
  • 192.168.5.0/24 via 192.168.7.1/24
  • 192.168.6.0/24 via 192.168.7.1/24

Tabel Routing D

  • 192.168.3.0/24 Direct
  • 192.168.9.0/24 Direct
  • 192.168.1.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.2.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.4.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.5.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.6.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.7.0/24 via 192.168.9.2/24
  • 192.168.8.0/24 via 192.168.9.2/24

Tabel Routing E

  • 192.168.5.0/24 Direct
  • 192.168.6.0/24 Direct
  • 192.168.1.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.2.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.3.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.4.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.7.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.8.0/24 via 192.168.6.1/24
  • 192.168.9.0/24 via 192.168.6.1/24

Tidak ada komentar: